Membelah Duren Lisya

Cerita Sex Dewasa | Perkenalkan aku Deni (Nama Samaran) Sebut saja begitu. Aku saat ini berumur 19tahun. kejadian ini
terjadi sekitar aku berumur 17tahun. Lisya saat itu baru berumur 16tahun. Lisya sekolah di salah satu
sekolah swasta di bekasi dan dia adalah salah satu bintang kelas dan dia bisa dibilang anak mami.
Kecantikannya menggoda sekali sehingga banyak laki-laki yang ingin menjadi pacarnya. Bisa dibilang Lisya
adalah PRIMADONA-nya sekolah itu? Aku pertama kali mengenal Lisya pada saat aku sedang bermain biliard
di salah satu mall di jakarta utara.

Cerita Sex Dewasa Membelah Duren Lisya

Waktu itu aku ingin berkenalan dengannya tetapi aku sedikit malu-malu, soalnya cewek yang satu ini
benar-benar cantik dan lain dengan yang aku liat dari biasanya. Lisya seorang cewek chinese, kulit
putih, mulus, tinggi 161cm dan ukuran dada 34A bisa dibilang lumayan untuk ukuran remaja yang baru
berumur 16 tahun. Aku akhirnya berkenalan dengan Lisya walau aku malu-malu setengah mati, takut ditolak
eh gak tahunya aku berhasil berkenalan dengannya!

“Hai… boleh kenalan ga cewe”, sapaku dengan sedikit percaya diri.
“Siapa yahhh?”, jawab Lisya.
“Saya deni? Boleh kenalan ga, kamu siapa?”
“Boleh kok emank siapa yang ngelarang… Aku Lisya.”
“Sekolah dimana?? Tanyaku sedikit basa-basi.”
“Ada deh”, Katanya sedikit manja.

Akhirnya kami ngobrol panjang dan aku sedikit berani menanyakan nomor teleponnya.Malamnya aku mencoba
menelepon Lisya dan pada saat itu Lisya mengangkat teleponku.

“Halo ini Lisya ya”, sapaku.
“Iya..ni sapa ya”, Lisya menjawab.
“Ini aku deni yang tadi siang berkenalan dengan kamu Sya”, kataku.
“Oh… iya?? ada apa den?”
“Engga aku cuma pingin ngobrol aja Sya… Ganggu ga?”
“Engga ganggu kok den… biasa aja sama Lisya yah.”

Aku mulai membuka topik pembicaraan meskipun sedikit canggung dan tidak tahu apa yang ingin aku
bicarakan. Lalu aku mulai memberanikan diri dengan menanyakan tentang kehidupan dia.”Lisya udah punya
pacar?”, tanyaku.

“Belum Den… dulu Lisya punya pacar tapi Lisya udah putus”, jawabnya.
“Lho putus gara-gara apa sya?”
“udah bosen aja”, jawab Lisya polos.
“Lisya besok aku pingin ketemuan sama kamu bisa ga?”, pintaku.
“Boleh kok Den… mau ketemuan dimana?”
“Di MKG aja sya mau??”, tanyaku.
“Boleh jam 3 sore yah pas Lisya pulang sekolah”, jawabnya.
“Ok… selamat malam Sya”, jawabku sebelum menutup pembicaraan.Besoknya jam 3 sesuai kesepakatan kami
bertemu di MKG… Lisya berdandan sexy sekali pada saat itu dengan baju yang teramat sangat menggoda…
Ingin sekali aku menyetubuhinya tetapi aku masih perjaka… tidak tahu caranya bagaimana ML…

Kami ngobrol panjang lebar sampai jam 6 sore sambil makan-makan… Tak terasa pada saat mau mengantarkan
Lisya pulang hujan turun deras sehingga aku menetap di mobilku.

Aku bertanya pada Lisya, “Mau es krim ga say?”, aku memanggil dia dengan sapaan “say”, eh ternyata dia
juga balik meresponseku dengan perkataan “mau donk say”. Cuaca saat itu mendukung sekali… cuaca hujan
gerimis dan pada saat itu kami berdua di mobil. Aku membelokkan mobilku ke parkiran mobil.Lisya
bertanya,

“Ngapain kita ke parkiran say?”
“Gak apa-apa kok say… aku cape aja”, aku mulai memandangi buah dada Lisya yang pada saat itu menggoda
sekali… ingin sekali aku menjilati puting susunya itu…Cerita Sex Dewasa

Lisya melihatku dan ia berkata “Ikhhh.. Deni nakal liat-lihat perabotan Lisya… bayar tauuuu!? Masa liat
gratis, ga bayar”, ucapnya manja.

Aku hanya bisa tertawa dan dalam hatiku aku ingin sekali mengecup bibirnya… aku mulai memberanikan diri
untuk mencium mulutnya walaupun Lisya menolak tapi aku terus memaksa dan pada akhirnya dia tidak bisa
mencegah aku untuk menciummnya. Aku melumat bibirnya dengan sangat lembut dan tak disangka Lisya
membalas ciumanku dengan ganasnya.

Lisya bertanya kepadaku, “Deni udah pernah ML belum?”

“Belum”, jawabku.
“Lisya juga masih perawan Den… Lisya ga tau bagaimana caranya ML.”

Serasa sudah mendapatkan lampu hijau dari Lisya, aku mulai memberanikan diri tuk membuka pakaiannya.
Lisya malah memberikan posisi tuk memudahkan aku membuka pakaiannya. Aku membuka branya yang warna hitam
itu… WOW dada Lisya yang berukuran 34A langsung aku kulum dan Lisya berteriak kecil,

“Aaachh… geli Den! Jangan cuma satu doank donk say… sebelahnya juga donk say”, aku mulai menjilati
puting susu bagian sebelahnya.

Lisya yang merasa bergairah mulai membuka pakaian dan celanaku. Aku pun juga membuka celananya dan kami
berdua pun dalam keadaan telanjang bulat di dalam mobil. Pada saat itu tmpt parkir sedang mendukung:
tidak ada satu orang pun yang melihat kami.”Kulum kontolku donk say”, pintaku.

“Lisya ga pernah ngelakuin ini satu kali pun Den”, jawabnya.
“Aku juga blm pernah melakukannya Say… jadi kita sama kan”, kataku.
“Iya saya coba deh”, jawabnya.

Lisya mulai mengemut kontolku dan dia merasa enjoy mengemut kontolku yang berukuran 15cm. Aku juga
mengelus bibir vaginanya dengan tanganku. Dia mengerang, “emh..ehm..ehm..”, tanda dia mulai bereaksi
pada sentuhan tanganku…

Aku yang tidak tahan dengan vaginanya. Aku mulai membaringkannya dan langsung menjilati vaginannya.

“Ouchh… nikmat bangat say,terusssss….achh..achh “, Lisya mendesah dan aku terus menjilati klitorisnya
dan pada akhirnya dia mendesah tidak karuan.
“Aahhhh… achhhhhh Den akuuu keluarrrr…achhh?!”, keluarlah cairan putih dengan baunya yang khas.

Lisya tak mau kalah. Dia ingin mengulum kontolku. Kami melakukan gaya 69 di jok mobil belakang. Lisya
mengemut kontolku dengan ganasnya. Dikocok-kocok dan diemut dengan ganas. Maklum baru pertama kali kami
melakukannya. Lalu aku yang sudah tidak tahan… aku mulai menyuruhnya merebahkan diri dan mengangkat
pahanya sehingga tampaklah memeknya yang merah dan menggoda itu.

“Aku masukin ya say?”, tanyaku.
“Iya say tapi pelan-pelan yah… Lisya masih perawan.”Aku mulai memasukan kontolku ke liang vaginanya
pelan-pelan. Sulit sekali memasukan kontolku ke liang vaginanya saking rapatnya. Lisya berteriak, “Ahhh…
sakiiittt Den!”.

Aku yang tidak peduli karena sudah terlanjur nafsu memulai melakukan gerakan maju-mundur dengan pelan-
pelan.

Lisya yang membalasnya dengan menjambak rambutku. Aku terus melakukan genjotan terhadap memeknya yang
sangat nikmat itu…

“Ahhhh… sakittt Den”, aku mulai mempercepatkan gerakan maju-mundur.

Lisya berteriak, “Ahhhhhhhh”, aku mengeluarkan kontolku dari memeknya dan langsung keluarlah darah segar
membanjiri jok mobil belakangku.

“Saay lanjut ga? Nih… aku belum apa-apa tau”, tanyaku…
“Iya say lanjut aja… Lisya siap kok”, jawab Lisya.

Lampu hijau nih… aku mulai memasukan kontolku ke memek Lisya lagi… Lisya sangat menikmati tusukan
kontolku ke liang vaginannya.

“Say…liss..ya kee…luarrr”, dan pada saat itu cairan putih itu keluar. Ternyata dia orgasme. Cairan putih
itu membanjiri kontolku yang nikmat dijepit oleh dinding dinding memek Lisya. Kontolku masih berada di
dalam memek Lisya.

“Kamu belum keluar Say?”, tanya Lisya.
“Belum Say”, jawabku.Aku meneruskan tusukan ke memek Lisya dan Lisya terus mengerang… suara teriakannya
membuat aku tambah bernafsu. “Aachh… achhh….achhhhh.achhhhhh..de…niiii km heee..batt sayyy…”, dan tiba2

Lisya mengeluarkan lagi cairan putih. Dia orgasme untuk yang kedua kalinya.
“Kamu belaum keluar-keluar juga Say. Cepat keluarin donk Say, udah malam”, pintanya.

“Ok say”, jawabku.

Aku mulai mempercepat gerakanku. Menggenjot memek Lisya dengan sangat cepat.Cerita Sex Dewasa

“Acchh… achhh… achhhh… achhh”, Lisya mendesah menikmati setiap tusukan kontolku yang belaum pernah dia
rasakan sebelumnya.

Aku yang hampir orgasme semakin mempercepat gerakan kontolku keluar masuk memek Lisya.

“Sayyy… aku mau keluar nihhhhh”, ucapku.
“Keluarin di luar ya say jangan didalem”, pinta Lisya.

Aku akhirnya orgasme dan mengeluarkan spermaku ke dada Lisya yang lumayan besar itu.

“Ccroott… crootttt…”, aku menumpahkan ke dadanya dan sebagian ke mukanya.
“Thanks ya Say… kejadian ini ga bakalan aku lupain”, kata Lisya.
“Sama-sama say… aku juga ga akan melupakan kejadian ini.”Akhirnya kami selesai ML dan kami memakai
pakaian kami kembali. Dan saatnya mengantarkan Lisya pulang kami sempat berciuman pada saat aku
mengantar dia sampai depan rumahnya.

Baca Juga Cerita Sex Istri Muda

Aku dan Lisya tidak akan melupakan kejadian dimana aku melepas keperjakaanku dan dia memberikan
keperawanannya. Kami tidak berhenti sampai disitu saja. Kami melakukannya lagi di rumahnya pada saat
rumahnya sepi. Setidaknya aku dan Lisya setiap akhir weekend diisi dengan ML.

Meskipun aku tidak ada hubungan apapun dengan Lisya… meskipun aku sekarang sudah menetap di Malang dan
aku sudah mendapatkan beberapa pelajaran dari cewek cewek yang ada disini tapi Lisya telah memberikan
pelajaran yang sgt berarti kepadaku.

Good-bye Jakarta… I’m coming MALANG! Thank you Lisya.- Cerita Sex, Cerita Sex Dewasa, Cerita Bokep, Cerita Seks, Cerita Panas Indonesia, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Hot.

©2024 Cerita Sex Dewasa WordPress Theme by WPEnjoy