Pernikahanku

Cerita Sex Dewasa | Kisah ini bermula dari pesta perkawinanku di tahun 1999. Sebut saja namaku Iwan, aku berumur 27 tahun
ketika kisah ini terjadi. Aku menikah dengan pasanganku, sebut saja dia Anita, di sebuah hotel
berbintang 5 di kota “Y” (nama kota kusamarkan). Aku ingat ketika pesta berlangsung, undangan begitu
banyak yang hadir, suasana begitu meriah. Suatu ketika tanpa sengaja mataku menangkap sesosok wanita
yang sangat menarik. Wajahnya cantik, rambut disemir sedikit warna pirang sehingga kulitnya yang putih
semakin kelihatan mencolok di antara undangan yang lain.

Cerita Sex Dewasa Pernikahanku
Ditunjang dengan bentuk badan yang padat serta proposional dan dibalut pakaian yang seksi, mataku seakan
tak bisa lepas darinya. Tentu saja aku memperhatikannya secara diam-diam. Belakangan aku sadar bahwa dia
datang bersama suaminya. Sesudah pesta berakhir aku mendapatkan kesempatan untuk melihatnya dari dekat
ketika para undangan bersalaman dengan kami. Wajahnya memang cantik dengan senyum menawan dan tatapan
matanya sangat menggoda. Daya tariknya yang dipancarkan dari wajahnya sangat kuat sehingga pikiranku
melantur seketika.

Pukul 21.30 semua undangan sudah pulang, kami bersantai dengan saudara-saudara di kamar hotel sambil
menceritakan pengalaman-pengalaman lucu di hari yang istimewa ini. Pukul 23.00 semua saudara-saudara
pamit ke kamar masing-masing dan memberikan kami kesempatan untuk beristirahat. Sambil menunggu Anita
membersihkan diri, aku membuka amplop sumbangan satu-persatu sampai suatu ketika aku memperhatikan ada
sebuah kartu nama dengan catatan samar-samar di belakangnya, “Call me: 081-xx-xx”. Tentu saja kartu nama
tersebut kusimpan secara khusus agar tidak terlihat oleh Anita. Setelah semua amplop sumbangan
kukumpulkan, aku menyusul Anita yang sedang mandi dan kami pun mandi bersama.

Malam itu dan beberapa malam berikutnya kami habiskan dengan penuh gelora asmara. Kami bercinta dengan
berbagai macam variasi, dengan tempat yang berbeda-beda, di sofa, kamar mandi, ruang tamu, dapur dan
semua tempat yang memungkinkan di kamar hotel tersebut. Kami memang menginap di Honeymoon Suite yang
menyediakan kamar tidur, ruang tamu, dapur dan ruang santai.

Dua minggu setelah pesta penikahan kami, aku baru teringat dengan kartu nama yang kuselipkan di
dompetku. Dengan rasa penuh penasaran aku pun menghubungi nomor di balik kartu nama tersebut. Setelah
beberapa kali nada panggil, panggilanku diterima. Aku mulai bicara,

“Hallo, apakah saya berbicara dengan nona Sandra?”.
Suara wanita di seberang sana menjawab dengan lembut,
“Ya, saya sendiri. Siapa ini?”
“Saya Iwan, saya yang menikah 2 minggu lalu dan saya mendapatkan kartu nama anda dengan catatan khusus
di belakangnya,” godaku.

Sandra tertawa renyah dan tanpa terasa obrolan pun mengalir dengan lancar seolah kami sudah berteman
lama. Dari obrolan di telepon selama hampir 30 menit aku pun mengetahui bahwa Sandra adalah wanita yang
selalu kuperhatikan secara khusus waktu pesta dulu. Sandra merupakan seorang eksekutif yang bekerja di
sebuah perusahaan asing di kota “S” dan dia baru berusia 25 tahun. Perusahaan tempatnya bekerja sering
mengadakan promosi di kotaku, dan Sandralah yang ditugaskan untuk hal itu. Kami pun berjanji untuk
saling menelepon dan bertemu jika Sandra ditugaskan di kotaku.Cerita Sex Dewasa

Seminggu setelah telepon pertamaku handphone-ku berbunyi. Sandra menelepon dan mengabarkan bahwa dia
sedang berada di kotaku untuk 3 hari promosi. Sandra baru tiba di sebuah hotel dan akan mulai bekerja
pukul 14.00 siang ini juga. Aku memberanikan diri untuk bertanya apakah aku bisa menemuinya sebelum jam
14.00.

Sandra berkata bahwa dia tidak keberatan dan ingin segera bertemu. Aku pun segera berangkat ke hotel
tersebut dan menemui Sandra yang sudah menungguku di coffe shop hotel. Sandra mengenakan rok mini hitam
dipadu dengan blazer sewarna serta kemeja warna putih tipis sehingga menampakkan bayang-bayang BH-nya
yang berwarna hitam. Kami berbincang dengan akrab dan Sandra menawarkan untuk mengunjungi kamarnya di
lantai 2 hotel tersebut.

Sampai di kamar Sandra melepaskan blazernya sehingga yang terlihat olehku adalah sosok tubuh wanita yang
sangat menggiurkan. Sebagai gambaran Sandra tingginya 165 cm dengan berat seimbang. Badannya padat,
dengan payudara 36B. Tanpa sadar hal itu membuat batang kemaluanku berdiri seketika. Kami duduk
berdampingan di ranjang yang berukuran king size. Aku memberanikan diri untuk memegang tangannya dan
mengambil kesempatan pertama untuk mencium pipinya untuk melihat reaksinya.

Ternyata Sandra tidak menunjukkan reaksi menolak dan aku pun mulai berani. Kami berciuman bibir dan aku
terkejut karena secara agresif dia mengeluarkan kemampuannya dengan French Kiss. Kami saling memasukkan
lidah kami ke mulut masing-masing dan tanganku mulai menjalar ke bagian tubuhnya yang menonjol. Aku
meraba payudaranya perlahan-lahan. Diawali satu tangan dan disusul tangan satunya lagi.

Sandra mulai mendesah, apalagi setelah tanganku menaikkan rok mininya dan meraba bagian luar
kemaluannya. Aku mulai melepaskan pakaiannya dan dengan perlahan mencopot BH hitamnya disusul dengan rok
mininya sehingga yang telihat olehku sekarang adalah pemandangan yang sangat luar biasa. Kemolekan
seorang wanita yang dianugerahi kulit putih bersih, payudara yang kencang dan montok dengan puting
kemerahan.

Celana dalamnya warna hitam dengan bahan transparan sehingga terlihat samar bulu kemaluannya yang tipis
rapi. Aku segera menjulurkan lidahku ke puting payudaranya, bergantian kanan dan kiri, bermain di
seputar aerola-nya, membasahi putingnya yang kemerahan itu. Putingnya mengeras sehingga membuatku
semakin bernafsu. Tanganku perlahan menurunkan celana dalamnya dan aku mengusap bibir kemaluannya yang
sudah basah secara hati-hati karena takut menyakitinya. Jari tengahku kutekan di tengah-tengah antara
bibir kemaluannya sehingga sewaktu bergerak naik turun menyentuh klitorisnya.

Dia menggelinjang nikmat dengan desahan panjang dan tangannya menarik dan mengacak-acak rambutku. Aku
menurunkan lidahku dari puting payudaranya, perlahan menyusuri bagian perutnya, bermain sebentar di
sekitar pusarnya sehingga membentuk garis basah seperti aliran sungai. Kedua tanganku bermain di
payudaranya, memilin halus puting yang sudah sangat keras tersebut. Sekarang wajahku sudah menghadap
kemaluannya yang ternyata bulunya sudah dicukur habis dengan hanya menyisakan sedikit saja di atas
klitoris dan itupun dicukur halus. Bibirku menjelajahi bagian luar kemaluannya dan dengan lidahku aku
berusaha menerobos di antara bibir kemaluannya. Sandra menggelinjang merasakan kenikmatan. Dengan jari-
jari tanganku, aku membuka bibir kemaluannya dan aku pun membenamkan wajahku di sana.

Lidahku menjelajahi setiap milimeter bagian kemaluannya yang sudah basah. Aku memainkan bagian
klitorisnya dengan lembut dengan ujung lidahku yang bergerak membentuk lingkaran. Jari tangan kananku
kubasahi dengan air liurku dan kubiarkan bermain di lubang anusnya. Ketika Sandra merasakan orgasme
menghampirinya, ia menarik-narik rambutku, mendesah nikmat “Aaahh..” aku pun memasukkan lidahku ke liang
kemaluannya, membenamkan ke dalamnya, maju mundur teratur dan ujung hidungku menggosok klitorisnya
setiap kali aku memaju mundurkan lidahku. Jari tanganku kumasukkan sedikit ke lubang anusnya. Sampai
suatu saat Sandra tidak mampu menahan arus orgasmenya, ia menjerit keras sambil menarik rambutku dan
membenamkan wajahku lebih dalam lagi ke liang kemaluannya. “Aaahh, Iwann.. enakk, ahh..”Cerita Sex Dewasa

Setelah arus orgasmenya mereda Sandra berbalik menindih tubuhku (tinggiku 177 cm dengan berat 75 kg), ia
menciumi bibirku, memainkan lidahnya dalam mulutku sambil tangannya melucuti semua yang kukenakan.
Lidahnya menyusuri bagian leherku, bermain di telingaku, turun ke puting susuku dan bergerak melingkar
di bagian tersebut. Aku merasakan geli yang luar biasa yang membuat perutku serasa kejang.

Tangannya memainkan batang kemaluanku yang berukuran 16 cm dengan kepala batang kemaluan berbentuk
seperti jamur. Dengan gerak yang sangat cepat ia menurunkan wajahnya dan memasukkan kepala kemaluanku ke
dalam mulutnya. Ia membuat gerakan naik turun dan tetap menggunakan lidahnya untuk memainkan batang
kemaluanku. Kadang-kadang Sandra menghisap dengan keras kepala batang kemaluanku sambil melirikku untuk
melihat reaksiku. Tatapan matanya sungguh seksi saat itu. Beberapa kali ia memasukkan semua kemaluanku
ke dalam mulutnya sehingga aku bisa merasakan ujung kemaluanku seperti menekan tenggorokannya sementara
lidahnya berputar-putar.

Aku hanya bisa mendesah nikmat dan tanganku menekan kepalanya untuk memainkan irama. Sandra mengeluarkan
kemaluanku dari mulutnya dan digantikan tangannya yang membuat gerakan naik turun di batang kemaluanku
yang basah karena air liurnya sementara kedua kakiku diangkatnya sehingga membentuk huruf V dan ia pun
memainkan lidahnya di sekitar lubang anusku. “Aaahh..” aku mendesah keras ketika lidahnya pertama kali
menyentuh lubang anusku. Aku belum pernah merasakan rasa nikmat dan geli seperti ini.

Setelah itu ia kembali memainkan kemaluanku, lidahnya menjulur mengikuti batang kemaluanku, naik turun
berirama, dan turun ke “telur”-ku yang dihisap pelan olehnya. Setelah beberapa saat kami pun berganti
posisi, kali ini kami mencoba posisi 69 dengan Sandra di bagian bawahku. Aku membuka bibir kemaluannya
dengan jari-jariku dan memainkan lidahku di klitorisnya. Sandra memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya
dan membuat gerakan naik turun dengan cepat. Sampai suatu ketika ia mendadak menekan pinggulnya ke
wajahku dengan kuat karena orgasmenya kembali. Basah wajahku karena cairan yang keluar dari kemaluannya
tak kuhiraukan.

Aku pun mempercepat gerakanku karena kurasa spermaku sudah mendesak untuk dikeluarkan. “Aku hampir
keluar.. ahh..” Sandra seperti tidak mendengarkanku dan tetap memaju-mundurkan mulutnya tambah cepat dan
ketika aku mencapai puncaknya dia tetap tidak melepaskan kemaluanku dari mulutnya. “Aaahh, ahh, ahh..”
aku mendesah panjang ketika spermaku keluar dan melesat ke dinding tenggorokannya. Sandra memundurkan
mulutnya sampai batas kepala batang kemaluanku dan kepala kemaluanku dihisap kuat olehnya sehingga
pipinya terlihat kempot, tangannya membuat gerakan mengocok batang kemaluanku.

Aku menggelinjang merasakan geli dan nikmat yang sangat dahsyat. Batang kemaluanku dihisap dan lidahnya
membersihkan sisa-sisa sperma yang tertinggal di batang kemaluanku. Tak ada sedikitpun yang tersisa.
Batang kemaluanku bersih mengkilat. Aku melihatnya tersenyum dan membuka mulutnya, memamerkan spermaku
yang ada di mulutnya dan ia menelannya sambil menatapku lekat-lekat. Suatu pengalaman yang sangat hebat
buatku karena aku belum mengalami pengalaman seperti ini dengan Anita istriku.

Kami berbaring berpelukan di ranjang hotel tersebut sambil menyalakan rokok. Sandra pun bercerita bahwa
ia memang maniak dengan apa yang namanya SEKS. Hubungannya dengan suaminya baik-baik saja. Mereka sudah
menikah 5 tahun tetapi belum mempunyai anak karena Sandra masih ingin mengejar karirnya, sedangkan
suaminya selalu memaksanya untuk mempunyai anak. Ia bercerita bahwa ia selalu merasa puas berhubungan
seks dengan suaminya, hanya saja ia malu untuk berterus terang kepada suaminya bahwa ia sebenarnya ingin
frekuensi berhubungan lebih banyak lagi karena takut kalau suaminya menganggapnya maniak. Ia juga
bercerita bahwa ia sudah mengetahuiku sejak lama dan menyukaiku karena wajahku seperti mantan pacarnya
ketika SMA dulu.Cerita Sex Dewasa

Dua batang rokok sudah habis, aku menggendongnya ke kamar mandi dan menyalakan shower. Kami saling
menyabuni tubuh dan memainkan bagian vital masing-masing. Setelah tubuh kami bersih kami tidak segera
mengeringkan badan tetapi Sandra berjongkok di depanku dan memasukkan batang kemaluanku ke dalam
mulutnya. Ia memaju mundurkan kepalanya sambil tangannya mengocok batang kemaluanku. Aku hanya bisa
bersandar ke dinding kamar mandi sambil menikmati hisapannya. Karena batang kemaluanku sudah keras
sekali, aku pun mengangkat tubuhnya dan mendudukkannya ke meja wastafel di kamar mandi.

Aku memainkan kepala kemaluanku di bibir kemaluannya, membuat gerakan melingkar perlahan sampai
kurasakan kemaluannya basah. Aku memasukkan batang kemaluanku sampai bagian kepala kemaluanku dan
memaju-mundurkan pantatku. Sandra yang sudah bernafsu mendesah-desah menyuruhku memasukkan semuanya. Aku
mendorong kemaluanku perlahan sampai kurasa sudah masuk seluruhnya dan aku menggerakan pantat maju-
mundur makin lama makin cepat. Ketika kurasakan Sandra sudah mendekati puncaknya aku melambatkan gerakan
pantatku dan membuat gerakan memutar sehingga batang kemaluanku tertanam lebih dalam di kemaluannya.
Sandra menghisap puting susuku dengan kencang, aku memutar-mutar pinggulku lebih cepat sambil kulihat
pantulan badan kami yang basah dari kaca di depanku.

Sandra mendesah keras, “Wann.. aku orgasmee.. ohh.. ahh.. ahh,” suaranya seperti tertahan karena ia
menggigit bibirnya sendiri. Aku menurunkannya dari meja wastafel, membalikkan tubuhnya dan dengan cepat
memasukkan batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluannya. Dengan posisi seperti ini, doggie style, aku
menarik rambutnya, mengangkat kepalanya sehingga ia bisa melihat gerakan-gerakan kami melalui kaca di
depannya. Jariku kumasukkan ke mulutnya, dihisap dan dibasahi dengan liurnya dan kemudian kumasukkan
jari telunjukku ke lubang anusnya sambil tetap menggerakkan pantatku maju mundur.

Ketika orgasmenya datang lagi, jari telunjukku serasa diremas kencang oleh otot anusnya dan hal itu
membuatku tidak tahan lagi. Orgasme kami datang bersamaan, ia menjerit kencang bersamaan dengan
semprotan spermaku ke dalam rahimnya. Setelah kurasa batang kemaluanku mengecil dalam kemaluannya aku
pun menarik keluar perlahan dan aku membalikkan badannya. Kami berciuman, bertukar liur melalui lidah
kami yang liar dan ia berlulut di depanku dan memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya. “Cleaning
service,” kata Sandra sambil tertawa.

BAca Juga Cerita Seks Janda Muda

Kami mandi sekali lagi dan kali ini benar-benar sampai badan kami kering kembali. Aku pamit untuk pulang
ke rumah karena ia harus mempersiapkan acaranya dan kami berjanji untuk bertemu lagi malam sehabis
acaranya selesai. Sebenarnya lanjutan cerita ini masih panjang dan berliku. Apakah hubungan kami masih
berlanjut? Apakah dari hubungan seks yang panas membara itu Sandra mengalami perubahan dalam tubuhnya?
Aku akan meneruskan cerita ini jika para pembaca sekalian menyukainya. Saya tunggu komentar anda
sekalian.

Saya mohon maaf apabila tulisan saya kurang teratur karena saya belum pernah menulis sama sekali. Saya
menulis ini karena ingin menceritakan pengalaman saya kepada para pembaca sekalian. Terima kasih.- Cerita Sex, Cerita Sex Dewasa, Cerita Bokep, Cerita Seks, Cerita Panas Indonesia, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Hot.

©2025 Cerita Sex Dewasa WordPress Theme by WPEnjoy